3.5 menggolongkan nama benda dan bangunan publik (des choses et des lieux publics) dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada teks interpersonal dan teks transaksional tulis dan lisan

 VENDREDI, le 5 février 2021

BP_X_2_5_T1


Mes chers élèves...

Siswa-siswiku tercinta....

Minggu lalu, kalian telah mempelajari tentang bangunan publik (Lieux Publics). Hari ini materi yang akan kalian pelajari adalah tentang Benda/Des Choses.

✔Kalau ada pertanyaan "Qu'est-ce que c'est?", yang artinya"Apa ini?"
Gambar 1

✔Atau bila ada ada pertanyaan seperti berikut di bawah ini:👇


Gambar 2

Sebelum kalian menjawab pertanyaan dari dua kalimat di atas, penting sebelumnya kalian harus mengetahui vocabulaire (kosakata) dan article (kata sandang). Karena penyebutan kata benda (des choses) atau bangunan publik (des lieux publics) harus disertai dengan adanya article (kata sandang). Sama seperti dalam bahasa Inggris, ketika menyebutkan benda harus menggunakan kata sandang, misalnya: It is a book. Jadi, untuk menyebutkan benda harus ada penggunaan artikel "a" atau 'sebuah".

Apa saja artikel atau kata sandang dalam bahasa Prancis? Pada pertemuan kali ini, kalian akan belajar empat (4) jenis artikel. Adapun empat jenis artikel tersebut adalah sebagai berikut:
Gambar 3

Mari kita pelajari jenis kata sandang satu per satu:

1. Article indéfinis/Kata sandang tak tentu
                                            Gambar 4

Kata sandang tak tentu terbagi menjadi tiga bentuk, yaitu:
- Un, padanannya dengan bahasa Indonesia, antara lain: sebuah, seseorang, secarik, sehelai, selembar, dsb.
Un, digunakan untuk membatasi atau medampingi kata benda yang berjenis kelamin laki-laki.
Contoh: 
    un stylo (sebuah ballpoint/pena)
    un cadeau (sebuah kado). Kalian perhatikan bahwa kata "kado" merupakan bahasa serapan bahasa Prancis.
    un cahier (sebuah buku tulis)
    un livre (sebuah buku cetak)
- Une, padananya dengan bahasa Indonesia adalah sebuah, seseorang, secarik, sehelai, selembar, dsb.
Hanya saja, une digunakan untuk membatasi atau mendampingi kata benda yang berjenis kelamin perempuan.
Contoh:
    une table (sebuah meja)
    une chaise (sebuah kursi)
    une porte (sebuah pintu)
    une photo (sebuah foto)
- Des, padanannya dengan bahasa Indonesia adalah beberapa, sebagian. 
Des, digunakan untuk membatasi atau mendampingi kata benda yang berjenis kelamin masculin dan féminin yang jumlahnya lebih dari satu atau jamak.
Contoh:
     des stylos (ada penambahan huruf s pada kata stylo, karena stylo lebih dari satu jumlahnya)
    des cadeaux (ada penambahan huruf x pada kata cadeau, karena kata cadeau berakhiran dengan eau dan jamak---> perkecualian)
    des tables  (ada penambahan huruf s pada kata stylo, karena stylo lebih dari satu jumlahnya)
    des photo (ada penambahan huruf s pada kata stylo, karena stylo lebih dari satu jumlahnya)

Kalian bisa cermati Gambar 4 di atas, bahwa mengapa dibagi menjadi tiga bagian kata sandang? Ini disebabkan kata benda dalam bahasa Prancis memiliki jenis kelamin. Jenis kelamin tidak hanya diperuntukkan benda hidup saja, benda-benda mati pun memiliki jenis kelamin, perempuan (féminin)  atau laki-laki (masculin).

Bagaimana kalian bisa membedakan jenis kelamin benda-benda dalam bahasa Prancis? 

Kalian bisa cermati pada contoh di atas, kata benda yang berjenis kelamin laki-laki (masculin) sebagian besar berakhiran dengan selain huruf vokal/huruf hidup "e", contoh pada kata stylo, cadeau, cahier, tetapi ada perkecualian yaitu pada kata "livre", meskipun berakhiran dengan huruf vokal "e", kata "livre" berjenis kelamin perempuan (féminin)

Sebaliknya, kata benda ynag berjenis kelamin perempuan (féminin), kata benda tersebut dalam penulisannya berakhiran dengan huruf vokal "e". Tetapi, kembali lagi, tidak semua kata benda yang berakhiran dengan huruf vokal "e", berjenis kelamin perempuan (féminin). Perkecualian itu tidak banyak, hal ini tampak pada kata benda "photo"
Kata "photo" berakhiran dengan huruf vokal "o" yang seharusnya berjenis kelamin laki-laki, kata "photo" tersebut termasuk kata benda berjenis kelamin perempuan. 

Sekarang cermati contoh penerapan jenis kelamin pada benda berikut ini:

                                            Gambar 5

                            

Gambar 6


Gambar 7


Gambar 8


2. Article définis/Kata sandang tentu
Article définis/Kata sandang tentu terbagi menjadi empat bentuk, yaitu:
- Le = digunakan untuk membatasi atau mendampingi kata benda berjenis kelamin laki-laki (masculin) dan jumlahnya satu atau tunggal.
- La = digunakan untuk membatasi atau mendampingi kata benda berjenis kelamin perempuan (féminin) dan jumlahnya satu atau tunggal.
- L' = digunakan untuk membatasi atau mendampingi kata benda kelamin laki-laki (masculin) dan berjenis kelamin perempuan (féminin) dan jumlahnya satu atau tunggal, tetapi yang kata bendanya itu berawalan dengan huruf hidup dan huruf h.
- Les = digunakan untuk membatasi atau mendampingi kata benda kelamin laki-laki (masculin) dan berjenis kelamin perempuan (féminin) dan jumlahnya banyak, lebih dari satu (jamak/pluriel)

                                    Gambar 9


                                        Gambar 10

                                        Gambar 11

Contoh pada gambar 10 dan gambar 11 di atas sama saja srtinya, hanya saja untuk gambar 10 digunakan untuk bahasa lisan, sedangkan gambar 11 untuk komunikasi tulis.


4. Articles Partitifs (Kata Sandang Partitif)
Digunakan untuk membatasi atau mendampingi kata benda yang jumlahnya tidak bisa dihitung atau tak terhingga.

Ada empat bentuk, yaitu:
- Du = untuk membatasi KB tak terhingga berjenis kelamin laki-laki, yang tidak bisa dihitung
- De la = digunakan untuk membatasi atau mendampingi KB yang berjenis perempuan, yang tidak bisa dihitung
- De l' =membatasi KB ynag berjenis kelamin laki-laki atau perempuan yang jumlahnya tidak bisa dihitung
- Des = untuk bentuk jamaknya


Contoh tanya jawab:
                                        Gambar 12

                                    Ganbar 12

                                        Gambar 13

                                    Gambar  14 (untuk bahasa lisan)

                                        Gambar 15
                            (untuk komunikasi tulis)

4. Article contracté
Mengapa dinamakan Article contracté? Ini disebabkan adanya pertemuan preposisi "à " dengan "articles définis".

Verbe Aller (Kata kerja Aller) = artinya pergi
Aller+à+article+lieu
(Kata kerja aller + preposisi "à "+ artikel+ keterangan tempat). 
Apabila diikuti oleh preposisi "à ", maka mempunyai arti "pergi ke"

Contoh tanya jawab:
                                            Gambar 16


Gambar 17



GAmbar 18


Gambar 19
















                    
























Comments

  1. Saya sudah membaca dsn memahami materinya madame

    -Sidney Tobing, X IPS

    ReplyDelete
  2. Saya sudah membaca dan memahami materi sampai selesai
    -Ania Gika Margareta, X IPS

    ReplyDelete
  3. Saya sudah membaca madame
    Roberto Reyna Wijaya
    X ips

    ReplyDelete
  4. saya sudah membaca dan memahami materinya
    Elsa Christina X IPS

    ReplyDelete
  5. Saya sudah membaca dan memahami,semoga bermanfaat
    Yohanes Rachel Santoso x-ips

    ReplyDelete
  6. Sudah membaca sampai akhir dan memahami materi
    Gracia Silvia santoso
    Xips

    ReplyDelete
  7. Sudah saya baca sampai akhir
    KevinDarmawan
    X IPS

    ReplyDelete
  8. Saya sudah membaca dan memahami materinya
    Tri Norma Dona Sukma
    X ips

    ReplyDelete
  9. Saya sudah membacanya
    Sandra/xips

    ReplyDelete
  10. Saya sudah membaca dan memahami
    Albert Daniel Ibrahim
    xIps

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Demander quelqu’un de faire quelque chose et interdiction (meminta seseorang untuk melakukan sesuatu dan melarang)

3.3 Mencontohkan tindak tutur untuk mengajak /mengundang, menerima dan menolak ajakan (inviter quelqu’un, accepter et refuser une invitation) dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada teks interaksi lisan dan tulis

3.6 Menganalisis sistematika dan kebahasaan kritik dan esai